assalamualaikum..
sudah lama ana tidak meng'update' blog ni.
dah bersawang dh. klo buleh bercakap rase nye blog ni akan marah ana. hi3
kembali dalam dunia penulisan untuk hati-hati yang sedang resah. resah? mungkin la. sebab banyak perkara yang berlaku membuatkan ana tidak senang duduk. maaf la kepada sesiapa yang membaca nie akan terasa. pernah ana berjanji untuk tidak bermain dengan perasaan sehingga waktunya sampai. tetapi adakah ana telah membuat perasaan itu kuat? ya mungkin ana. tidak boleh nk salahkan sesiapa kerana kesemua yang berlaku akan ader jalan penyelesaian. naqib ana ada berkata bahawa dia tidak menggalakkan untuk mempunyai perasaan kepada muslimah sebelum sampai waktunya. betul apa yang naqib ana cakapkan. kerana waktu ini sangatlah tidak sesuai kerana boleh menjejaskan pelajaran dan juga kerja-kerja ana. dalam penulisan kali ini ana jujur menyatakan ana tidak kisah apa yang dia ingin katakan dan apa yang dia fikirkan. ana just mahu satu perubahan yang berlaku padanya dan kalau berjaya maknanya ana boleh teruskan dengan yang lain. maaf la sekiranya si dia membaca dan akan membuatkan dia tersinggung.
betula setiap kata-kata itu merupakan ujian pada orang yang mengeluarkannya.
berat untuk mengatakan bahawa perkara sebegini sepatutnya tidak berlaku.
niat tidak menghalalkan cara.
pengenalan agak panjang kan.
ok la ini adalah sedikit bahagian yang ana buleh share dengan pembaca mengenai cinta yang diterima Allah s.w.t.
1. Cinta yang memberikan cahaya
“Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah itu ada beberapa orang yang bukan Nabi dan syuhada menginginkan keadaan seperti mereka, karena kedudukan di sisi Allah.
Sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, tolong kami, beritahu siapa mereka?”
Rasulullah Saw. Menjawab, ”Mereka adalah satu kaum yang cinta mencintai dengan ruh Allah tanpa ada hubungan sanak saudara, kerabat di antara mereka, serta tidak ada hubungan harta benda yang ada pada mereka. Maka, demi Allah, wajah-wajah mereka sungguh bercahaya, sedang mereka tidak takut apa-apa di kala orang lain takut, dan mereka tidak berduka cita di kala mereka berduka cita.””
(H.R Abu Daud)
2. Cinta yang menggugurkan dosa
“Sesungguhnya seorang muslim apabila bertemu saudaranya yang muslim, lalu ia memegang tangannya (berjabat tangan) gugurlah dosa-dosa keduanya sebagaimana gugurnya daun dan pohon kering jika ditiup angin kencang. Sungguh diampuni dosa mereka berdua, meski sebanyak buih di laut.”
(H.R Tabrani)
3. Cinta yang memberikan keteduhan
“Sesungguhnya Allah SWT pada hari kiamat berfirman, “Di manakah orang yang cinta-mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi dengan menunggu-Ku di hari yang tiada naungan melainkan naungan-Ku.”
(H.R Muslim)
4. Cinta yang berbalas cinta
“Allah SWT berfirman, “Pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang cinta-mencintai karena Aku, saling kunjung-mengunjungi karena Aku, dan saling memberi karena Aku.”
(Hadits Qudsi)
5. Karena cinta, dicintai-Nya
“Bahwa seseorang mengunjungi saudaranya di desa lain, lalu Allah mengutusa malaikat untuk membuntutinya.
Tatkala malaikat menemaninya, malaikat berkata, “Kau mau ke mana?”
Ia menjawab, “Aku ingin mengunjungi saudaraku di desa ini.”
Malaikat terus bertanya, “Apakah kamu akan memberikan sesuatu kepada saudaramu?”
Ia menjawab, “Tidak ada, melainkan hanya aku mencintainya karena Allah SWT.”
Malaikat berkata, “Sesungguhnya aku diutus Allah kepadamu, bahwa Allah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai orang tersebut karena-Nya.”
(H.R Muslim)
6. Tiga cinta yang manis
“Tiga perkara, barang siapa memilikinya, ia dapat merasakan manisnya iman, yaitu:
1) Cinta kepada Allah dan rasulnya melebihi cintanya kepada selain keduanya,
2) Cinta kepada seseorang karena Allah, dan
3) Membenci kekafiran sebagaimana ia tidak mau dicampakkan ke dalam api.”
(H.R Bukhari-Muslim)
Allah,
Maafkan hamba
yang seringkali lebih mencintai dunia
dan melupakan wajah-wajah cinta lain
yang abadi
dan tak pernah berakhir duka
No comments:
Post a Comment